alwan arjun
Kamis, 25 September 2014
Jika berbicara tentang teknologi,
tentunya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Selamanya, selama
peradaban manusia masih ada, teknologi akan terus menjadi hal
terpenting dalam kehidupan. Hal yang saat ini sedang menjadi trand dan
ramai diperbincangkan adalah teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
yang mana merupakan salah satu hal terpenting di abad ini. Tidak dapat
dipungkiri kalau TIK tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Mulai
dari anak kecil hinga orang tua, pedagang kecil hingga pengusaha besar,
baik disadari maupun tidak sudah begitu tergantung pada TIK.
Jika dilihat dari kacamata sejarah, TIK
sesungguhnya sudah mulai dikenal manusia sejak beratus-ratus
berabad-abad lalu. Sejak manusia diciptakan di muka bumi ini, manusia
sudah mulai mencoba berkomunikasi dengan symbol-simbol dan isyarat. Hal
ini merupakan titik awal perkembangan TIK. Manusia yang lebih maju dan
modern mampu berkomunikasi secara lisan dan mulai mampu
mendokumentasikan informasi dalam bentuk tulisan dan ukiran baik dalam
bentuk simbol maupun gambar.
Pada jaman lalu, teknik pendokumentasian
informasi pun masih sanat sederhana, tetapi akhirnya terus berkembang
dengan sanat pesat hingga saat ini. Beberapa alat yang digunakan pada
zaman dulu antara lain, tulang, batu, kulit kayu, tanah liat, dan kulit
binatang. Adapun karakteristik dari cara penyampaian informasi pada
zaman dahulu adalah informasi menyebar dengan lambat dan kuran efektif.
lukisan pada dinding gua, contoh dokumentasi informasi jaman purba
Setelah masa revolusi industri,
alat-alat mekanik bahkan elektronik mulai ditemukan, termasuk didalamnya
alat-alat yang mampu membuat penyebaran informasi menjadi lebih mudah
dan efektip. Jika pada awalnya orang yang berjarak jauh hanya mampu
berkomunikasi lewat surat atau melalui kurir, maka pada abad pertengahan
ini sudah mulai digunakan telegraf. Beberapa tahun kemudian, Alexander
Graham Bel menemukan telepon yang mampu dipakai untuk berkomunikasi oleh
orang walaupun berjarak jauh.
TIK berkembang dengan sangat pesat
hingga saat ini. Saat ini, jarak dan waktu seakan tidak lagi menjadi
halangan dalam berkomunikasi. Orang yang berada di pulau yang berbeda
bahkan negara yang berbeda kini sudah mampu melakukkan komunikasi bahkan
mampu ditampilkan secara visual. Salah satu hal yang sedang menjadi
trend sat ini adalah kegiatan yang berbasis internet dan elektronik.
Beberapa contoh diantaranya adalah e-learnig, e-banking, e-library,
e-labolatory, e-mail dan sebagainya. Aktivitas-aktivitas berbasis
elektronik ini sudah pasti sangat membantu kegiatan manusia. Dengan hal
tersebut di atas, dimensi ruang dan waktu tidak lai menjadi hambatan.
Selain itu,proses pengolahan data pun semakin cepat dan efisien.
Berbagai barang elektonik mulai dari televise, handphone, pager, PDA,
laptop hingga palmtop sudah menjadi barang-barang yang tidak asing lagi
bagi masyarakat. Perkembangan TIK pun semakin pesat seiring dengan
ditemukannya alat-alat yang lebih canggih.
Melihat apa yang terjadi saat ini, dapat
dibayangkan apa yang mungkin dapat terjadi di masa nanti. Jauhnya jarak
tidak lagi akan terasa. Kelak komunikasi jarak jauh akan dilakukan
dengan hologram tiga dimensi yang begitu nyata. Pekerjaan-pekerjaan
manusia akan mulai dikerjakan oleh robot yang bekerja secara otomatis
dan mampu belajar dari pengalamannya sehingga mampu mengkoreksi
kesalahan yang ia lakukan dengan sendirinya. Teknologi komputer pun akan
berkembang dengan pesat. Komputer masa depan akan mampu merespon
tindakan-tindakan manusia dan memahami bahasa manusia. Lebih canggihnya
lagi, komputer generasi yang akan datang diramalkan, akan memiliki
perasaan layaknya manusia.
Melihat fakta dan gambaran masa depan
seperti diuraikan di atas, muncul satu kekhawatiran, “Akankan eksistensi
mausia digantikan oleh komputer?” dan “Akankah manusia mampu bertahan
dari kepunahan?”. Satu hal yang patut kita sadari dan tekadkan,
“Teknologi dibuat untuk membantu manusia, bukan untuk memperbudak
manusia”.
dipindahkan dari http://iradewa.chevonest.com/iptek/perkembangan-teknologi-teknologi-informasi-dan-komunikasi
Fasilitas Jurusan Tarbiyah
LABORATORIUM TARBIYAH
LABORATORIUM TARBIYAH
Laboratorium
penunjang bagi proses perkuliahan mahasiswa jurusan Tarbiyah. Selain
menyelenggarakan praktikum yang membekali mahasiswa untuk menjadi a good
class teacher (yaitu guru kelas yang metodis, kompeten, akrab teknologi
informasi untuk pembelajaran dan berkebribadian) juga praktikum
komunikasi dakwah untuk menyiapkan juru dakwah yang handal. Laboratorium
ini juga menyelenggarakan berbagai pelatihan, lokakarya, penelitian dan
pengkajian untuk pengembangan teori, model/teknologi pembelajaran dan
lain-lain. Untuk itu, laboratorium ini dilengkapi ruang micro Teaching
dan ruang Komunikasa Dakwah beserta perangkatnya.
Latar Belakang
Jurusan
Tarbiyah (Prodi. Pendidikan Agama Islam) Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang dalam rumusan misinya menyebutkan tiga
hal: pertama, menyelenggarakan pendidikan tingkat Sarjana
Strata Satu (S1) yang berbasis riset sebagai pijakan pengembangan kajian
keislaman dan kependidikan Islam. Kedua, mengembangkan
kemampuan metodologis kepada mahasiswa Strata Satu untuk melakukan
kajian dan penelitian di bidang keislaman dan kependidikan. Dan ketiga, mengembangkan keahlian dan keterampilan mahasiswa yang mendukung profesi di bidang kependidikan.
Dari misi yang diembannya ini, Jurusan Tarbiyah berharap dapat melahirkan Sarjana Pendidikan Islam yang memiliki integritas intelektual dan moral sesuai dengan bidangnya dengan kualifikasi: a) Menguasai ilmu-ilmu keislaman, normatif maupun historis, dan melaksanakannya dalam kehidupan pribadi dan masyarakat; b) Menguasai ilmu-ilmu kependidikan Islam, baik pada dataran konsep, teoritik maupun praktis; dan c) Mengusai dasar-dasar metodologi untuk mengembangkan ilmu-ilmu keislaman dan kependidikan Islam.
Untuk
mencapai tujuan di atas, Jurusan Tarbiyah sudah semestinya menyediakan
milliu dan proses pembelajaran yang kondusif bagi civitas akademikanya
(baca: Dosen dan Mahasiswa) dalam mengembangkan integritas keilmuan,
keberislaman, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu
sarana pendukung akademik untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang
kondusif itu adalah laboratorium pendidikan.
Walaupun hanya sebagai unsur penunjang kegiatan akademik, keberadaan laboratorium di suatu perguruan tinggi sungguh merupakan sebuah keharusan (conditio sine quanon). Hal ini mengingat bahwa pertama, laboratorium merupakan wadah pemusatan bidang keilmuan, teknologi dan atau kesenian tertentu, tempat otoritas dan integritas akademik ditumbuhkembangkan. Kedua, secara fungsional, penyelenggaraan seluruh kegiatan akademik di perguruan tinggi harus dilandaskan pada laboratorium; dan ketiga, laboratorium merupakan sarana mahasiswa untuk lebih mudah memahami persoalan-persoalan yang dihadapi di ruang kuliah, selain meningkatkan keterampilan mereka dalam mengerjakan sesuatu. Berdasar uraian inilah laboratorium Tarbiyah ini dibangun.
Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa
tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal
berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta,
yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta
dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal
19 Juni 1963.
Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.
Pada
tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi
universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah
Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan
Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2
tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian
diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni
1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026
tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No.
88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.
Pada
tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru,
yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas
Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian,
pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat
fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri
sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan
nama Fakultas Tarbiyah.
BUDAYA FLORES
Pulau ini dihuni oleh berbagai kelompok etnik yang hidup dalam komunitas-komunitas yang hampir eksklusif sifatnya. Masing-masing etnis menempati wilayah tertentu lengkap dengan pranata sosial budaya dan ideologi yang mengikat anggota masyarakatnya secara utuh (Barlow, 1989; Taum, 1997b). Heterogenitas penduduk Flores terlihat dalam sejarah asal-usul, suku, bahasa, filsafat dan pandangan dunia. Budaya Flores yang beraneka ragam juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Aneka tarian, lagu daerah, alat musik dan berbagai produk budaya lainnya merupakan kekayaan Flores yang menuntut warganya untuk selalu melestarikannya. Upacara-upacara adat yang unik juga dapat memberikan ciri khas bagi daerah Flores. Apabila potensi-potensi di bidang budaya ini dikembangkan, akan dapat memajukan dan meningkatkan perekonomian Flores di masa depan. Pembelajaran, pendalaman, pengembangan dan pelestarian terhadap budaya-budaya Flores harus mulai dilakukan sekarang, terutama oleh masyarakat Flores sendiri
Suku bangsa Flores dianggap merupakan percampuran etnis antara Melayu, Melanesia, dan Portugis. maka interaksi dengan kebudayaan Portugis terjadi dalam kebudayaan Flores, baik melalui Genetik, Agama, dan Budaya.
3
MINUM MOKE
Moke adalah minuman khas orang Flores. Ada moke putih dan hitam. Moke putih adalah nira hasil sadapan dari pohon lontar atau pohon enau. Moke putih akan manis rasanya bila wadah tampungan bersih. Biasanya bambu berukuran seruas dicuci bersih dan dikeringkan kemudian digantungkan pada ujung mayang yang telah dijepit atau dipukul-pukul kemudian dipotong ujungnya. Akan kelihatan ada cairan bening menetes dari ujung mayang. Itulah moke putih. Moke putih yang manis dapat dimasak dan dijadikan gula merah. Sedangkan moke putih yang diminum sebagai teman makan adalah moke yang ditampung dengan wadah bambu yang tidak bersih sehingga terjadi peragian. Dan rasa minuman agak pahit. Moke putih sejenis ini ada yang langsung diminum, tetapi lebih banyak digunakan untuk dimasak atau disuling dan menghasilkan moke hitam atau arak.
Moke hitam sesungguhnya tidak hitam. Warnanya seperti air putih dan agak kuning. Ini adalah hasil sulingan dari moke putih. Moke putih disuling di Kuwu tua (saung penyulingan tuak dalam bahasa Nagekeo).
Orang Flores selalu menikmati moke bila ada pesta. Tidak ada pesta tanpa tuak/moke. Tuak sudah menyatu dengan pesta. Makan daging tanpa tuak terasa hambar dan kekurangan. Tuak/moke membuat rasa komplit.
FLORES TIMUR
Berkaitan dengan mata pencaharian masyarakat Flotim/Lamaholot yang utama terlihat dalam ungkapan sebagai berikut:
Ola tugu, here happen, Lua watana, Gere Kiwan, Pau kewa heka ana,
Geleka lewo gewayan, toran murin laran.
Artinya:
Bekerja di ladang, Mengiris tuak, berkerang (mencari siput dilaut), berkarya di gunung, melayani/memberi hidup keluarga (istri dan anak-anak) mengabdi kepada pertiwi/tanah air, menerima tamu asing.
Pulau ini dihuni oleh berbagai kelompok etnik yang hidup dalam komunitas-komunitas yang hampir eksklusif sifatnya. Masing-masing etnis menempati wilayah tertentu lengkap dengan pranata sosial budaya dan ideologi yang mengikat anggota masyarakatnya secara utuh (Barlow, 1989; Taum, 1997b). Heterogenitas penduduk Flores terlihat dalam sejarah asal-usul, suku, bahasa, filsafat dan pandangan dunia. Budaya Flores yang beraneka ragam juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Aneka tarian, lagu daerah, alat musik dan berbagai produk budaya lainnya merupakan kekayaan Flores yang menuntut warganya untuk selalu melestarikannya. Upacara-upacara adat yang unik juga dapat memberikan ciri khas bagi daerah Flores. Apabila potensi-potensi di bidang budaya ini dikembangkan, akan dapat memajukan dan meningkatkan perekonomian Flores di masa depan. Pembelajaran, pendalaman, pengembangan dan pelestarian terhadap budaya-budaya Flores harus mulai dilakukan sekarang, terutama oleh masyarakat Flores sendiri
Suku bangsa Flores dianggap merupakan percampuran etnis antara Melayu, Melanesia, dan Portugis. maka interaksi dengan kebudayaan Portugis terjadi dalam kebudayaan Flores, baik melalui Genetik, Agama, dan Budaya.
3
MINUM MOKE
Moke adalah minuman khas orang Flores. Ada moke putih dan hitam. Moke putih adalah nira hasil sadapan dari pohon lontar atau pohon enau. Moke putih akan manis rasanya bila wadah tampungan bersih. Biasanya bambu berukuran seruas dicuci bersih dan dikeringkan kemudian digantungkan pada ujung mayang yang telah dijepit atau dipukul-pukul kemudian dipotong ujungnya. Akan kelihatan ada cairan bening menetes dari ujung mayang. Itulah moke putih. Moke putih yang manis dapat dimasak dan dijadikan gula merah. Sedangkan moke putih yang diminum sebagai teman makan adalah moke yang ditampung dengan wadah bambu yang tidak bersih sehingga terjadi peragian. Dan rasa minuman agak pahit. Moke putih sejenis ini ada yang langsung diminum, tetapi lebih banyak digunakan untuk dimasak atau disuling dan menghasilkan moke hitam atau arak.
Moke hitam sesungguhnya tidak hitam. Warnanya seperti air putih dan agak kuning. Ini adalah hasil sulingan dari moke putih. Moke putih disuling di Kuwu tua (saung penyulingan tuak dalam bahasa Nagekeo).
Orang Flores selalu menikmati moke bila ada pesta. Tidak ada pesta tanpa tuak/moke. Tuak sudah menyatu dengan pesta. Makan daging tanpa tuak terasa hambar dan kekurangan. Tuak/moke membuat rasa komplit.
FLORES TIMUR
Berkaitan dengan mata pencaharian masyarakat Flotim/Lamaholot yang utama terlihat dalam ungkapan sebagai berikut:
Ola tugu, here happen, Lua watana, Gere Kiwan, Pau kewa heka ana,
Geleka lewo gewayan, toran murin laran.
Artinya:
Bekerja di ladang, Mengiris tuak, berkerang (mencari siput dilaut), berkarya di gunung, melayani/memberi hidup keluarga (istri dan anak-anak) mengabdi kepada pertiwi/tanah air, menerima tamu asing.
hello teman2 semua, nama saya alwan saya lahir di flores pada tanggal 15 agustus 1993.saya mempunyai cita cita ingin menjadi guru agama islam, dan saat ini saya menempuh pendidikan S1 di universitas muhammadiyah malang jurusan tarbiyah.
mungkin ini saja profil singkat dari saya, sekaian dan terima kasih.
mungkin ini saja profil singkat dari saya, sekaian dan terima kasih.
Langganan:
Postingan (Atom)